Kebakaran Hebat di Hong Kong Tewaskan Puluhan Orang dan Ratusan Hilang Kamis, 27/11/2025 | 07:45
HONG KONG, KLIKRIAU.COM— Kebakaran besar melanda kompleks apartemen Wang Fuk Court di Tai Po, Hong Kong, pada Rabu (26/11), menewaskan sedikitnya 36 orang dan menyebabkan 279 warga lainnya masih belum ditemukan. Api yang berkobar selama hampir 10 jam itu juga menjalar ke tujuh dari delapan menara apartemen di dalam kompleks yang berisi hampir 2.000 unit.
Hingga kini, penyebab utama yang membuat api menyebar begitu cepat belum dapat dipastikan. Otoritas Hong Kong menyatakan temuan-temuan di lapangan menjadi fokus penyelidikan mendalam.
Direktur Dinas Pemadam Kebakaran, Andy Yeung, mengungkapkan adanya kejanggalan dalam operasi pemadaman. Ia menyebut timnya menemukan lembaran papan polistirena menutupi sejumlah jendela apartemen. “Papan polistirena ini sangat mudah terbakar dan membuat api menyebar dengan sangat cepat,” katanya seperti dikutip CNN.
“Keberadaan papan tersebut tidak biasa, sehingga kami telah menyerahkan temuan ini kepada polisi untuk penyelidikan lebih lanjut," kata Yeung menambahkan.
Selain polistirena, petugas menemukan keberadaan perancah bambu yang menutupi sebagian besar bangunan yang sedang direnovasi. Perancah bambu yang umum dipakai dalam konstruksi di Hong Kong ini diduga mempercepat rambatan api. Menurut laporan AFP, kobaran pertama kali terlihat muncul dari perancah tersebut disertai suara retakan keras sebelum api menjalar ke menara lain.
Kompleks apartemen itu memang tengah menjalani renovasi besar-besaran. Banyak penghuninya merupakan warga lanjut usia. Seorang warga bernama Yuen (65), yang telah tinggal di kawasan itu lebih dari 40 tahun, menuturkan kondisi penghuni memperparah evakuasi.
“Jendela-jendela ditutup karena renovasi, beberapa orang tidak tahu ada kebakaran dan harus diberi tahu lewat telepon oleh tetangga. Saya sangat terpukul, ada kerugian materi dan korban jiwa, bahkan seorang petugas pemadam kebakaran juga meninggal,"ujarnya lagi.
Pemerintah Hong Kong menyatakan akan menyelidiki apakah pelindung bangunan yang dipasang selama renovasi memiliki ketahanan api sesuai standar. “Kami akan meminta pertanggungjawaban sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku,"tegas pemimpin Hong Kong, John Lee.(*)