Gajah Liar Serang Rumah Warga, Bocah Pekanbaru Luka Parah Kamis, 30/10/2025 | 16:15
PEKANBARU, KLIKRIAU.COM – Suasana tenang di RT 02 RW 02, Kelurahan Muara Fajar, Kecamatan Rumbai, mendadak berubah mencekam pada Kamis (30/10/2025) dini hari. Seekor gajah liar menerobos permukiman warga dan menyerang rumah milik Sardo Purba, menyebabkan putrinya yang berusia delapan tahun, Citra, mengalami luka serius di sekujur tubuhnya.
Kapolsek Rumbai, AKP Said Khairul Iman, menjelaskan kejadian itu berlangsung sekitar pukul 05.00 WIB. “Seekor gajah liar muncul dari arah kebun yang berbatasan langsung dengan permukiman warga. Mendengar suara dari luar, orang tua korban keluar untuk memastikan, dan ternyata benar ada seekor gajah mendekat ke rumah,” ujar AKP Said.
Dalam kepanikan, keluarga berusaha menyelamatkan diri. Namun, sang anak terjatuh saat berlari dan diserang oleh gajah tersebut. “Korban sudah dilarikan ke RSUD Arifin Achmad Pekanbaru untuk mendapatkan perawatan intensif,” tambahnya.
Sebuah video berdurasi 1 menit 3 detik yang beredar di media sosial memperlihatkan kondisi korban dengan luka parah di wajah dan tubuh. Petugas kepolisian bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau langsung turun ke lokasi untuk menyelidiki asal-usul hewan liar itu. “Kami sedang berkoordinasi dengan BBKSDA untuk memastikan dari mana gajah tersebut datang dan agar tidak kembali menyerang warga,” jelas AKP Said.
Mengetahui warganya menjadi korban, Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho langsung menjenguk korban di RSUD Arifin Achmad. Ia memastikan seluruh biaya pengobatan ditanggung Pemerintah Kota Pekanbaru. “Karena ini warga kita, saya sudah berkoordinasi dengan Direktur RSUD agar pasien mendapat penanganan secepat mungkin. Kondisi anak ini cukup serius, jadi kita harus tanggap,” ujarnya.
Agung menegaskan pihaknya juga menurunkan tim untuk membantu keluarga korban yang masih trauma. “Yang utama sekarang adalah keselamatan nyawa anak tersebut,” tegasnya.
Pemerintah Kota Pekanbaru akan berkoordinasi dengan BBKSDA Riau untuk memetakan jalur lintasan gajah dan mencegah insiden serupa. “Kami akan bekerja sama dengan BBKSDA agar batas antara kawasan hutan dan permukiman lebih jelas dan aman,” tutup Agung. (mcriau)