Warga Palestina Buka Bersama di Bekas Rumah yang Hancur Kamis, 15/06/2017 | 18:02
YERUSALEM – Di sisi sebuah bukit dengan pemandangan tanah Tepi Barat yang diduduki Israel, di dekat puing-puing sebuah rumah yang sudah hancur di sebuah distrik di Yerusalem Timur, para aktivis dan anggota masyarakat setempat melakukan buka puasa bersama, Rabu (15/06/2017).
Mereka berkumpul di samping setumpuk batu hancur dan baja bengkok – yang pernah menjadi rumah keluarga Fawaqa. Mereka pun berbagi makanan dan cerita tentang buldozer Israel yang meratakan rumah-rumah Palestina di Yerusalem Timur yang diduduki.
Anggota keluarga Fawaqa sedangan berada di rumah sakit dengan bayi mereka yang baru lahir, ketika pasukan Israel menghancurkan rumah mereka di Sur Baher, sebuah lingkungan di pinggiran kota.
"Rumah hancur dan sekarang kita tidak bisa tinggal di dalamnya," ungkap Ashraf Faqawa, mengingat kenangannya saat kembali dari rumah sakit.
Sejak rumah mereka hancur pada awal Mei 2017 lalu, kini anggota keluarga tinggal di tenda yang mereka dirikan di sebelah bekas rumah mereka dulu.
Istri Ashraf ingat bagaimana ketiga anak perempuan mereka bingung saat mereka kembali dari sekolah.
"Mereka bertanya kepada saya, bagaimana kita tinggal tidak ada rumah?" tanya mereka yang pagi hari masih memiliki rumah pulang sekolah mereka sudah melihat pemandangan rumah mereka yang rata dengan tanah.
Di hari itu, pengacara dan aktivis Palestina yang hadir berbagi cerita untuk menguatkan mereka yang menjadi korban kekejaman Israel.
"Pembongkaran rumah adalah kejadian paling mengerikan yang pernah saya alami dalam hidup saya," kata Nureddin Amro, pendiri sebuah sekolah untuk anak-anak tuna netra di distrik Wadi al-Joz, Yerusalem Timur, yang saat dihancurkan, keluarganya sedang tertidur sementara buldozer Israel mulai merubuhkan rumah mereka, pada tahun 2015.***/kbk